Jodoh…
Sepatah kata yang terkadang membuat seseorang akan berpikir keajaiban ciptaan Tuhan yang ditakdirkan untuk kelak hidup bersama. Untuk memadu kasih sayang dan melahirkan keturunan luar biasa yang akan mengubah dunia menjadi lebih baik. Bernaung di bawah ridho Allah, maka kasih sayang ini menjadi begitu nikmat dan syahdu.
Aku masih ingat dengan sangat ketika masih kecil, aku bermimpi mempunyai istri yang cantiknya seperti Pai Su Cen (Bai Su Zhen). Simple saja alasannya, karena Pai Su Cen cantik dan keibuan. Drama serial Siluman Ular Putih memang pada saat itu sangat booming, dan aku salah satu penggemarnya. Jika dipikir, seorang anak umur 8 tahun memimpikan seorang pasangan kelak hari memang aneh. Tapi pada saat itu apalah artinya sebuah imajinasi yang ada dalam benak seorang anak umur 8 tahun, bukan?
Seiring dengan berjalannya waktu, hasrat terhadap Pai Su Cen sedikit demi sedikit menghilang seiring dengan tamatnya drama serial itu. Pai Su Cen dulu yang sangat aku sukai telah menjadi seonggok kenangan dan imajinasi masa kecilku. Wanita dengan mata berbinar-binar dan penuh kehangatan. Wajah cantik dengan bibir yang selalu tersenyum dan dibalik kecantikannya dia menyimpan kekuatan yang tiada tara. Imajinasi yang indah dan penuh pengharapan dari seorang anak kecil.
Memasuki masa pubertas, masa indahnya dunia penuh cinta. Masa inilah yang menjadi titik paling tak terlupakan perubahan rasa kagum menjadi hasrat yang teramat kuat untuk memiliki. Mungkin disinilah aku dan jutaan pemuda-pemudi lainnya mulai mendefinisikan apa itu kasih dan sayang serta…. C-I-N-T-A. CINTA, Cerita Indah Nan Tiada Akhir. Seuntai kata yang mempunyai daya magis luar biasa. Kata yang bisa mengubah dunia suram menjadi hari yang penuh warna, penuh cerita dan penuh tawa. Sebuah kata yang mampu seseorang yang kasar menjadi lembut, Seseorang yang pemarah menjadi penyayang. Serta hal-hal lain yang mampu diubahnya 180 derajat. Itulah cinta… Tiada ada yang menandingi kekuatan cinta dalam mempengaruhi dunia.
Apakah kalian pernah melihat seorang lelaki berlari di tengah deraian hujan di antara gedung perkantoran? atau seorang wanita pedagang asongan yang tak lelah menawarkan dagangan pada penumpang kereta? atau seorang lelaki tua membawa segunung barang bekas di atas sepeda usangnya untuk ditukar helai rupiah? Apa yang menggerakkan mereka? CINTA!!! Tidak ada lain… Sebegitu dahsyatnya cinta mampu memberi energi pada dunia.
Ku bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada diantara milyaran manusia
Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu– maudy ayunda – perahu kertas –
Masa-masa kuliah bagiku adalah masa tersuram bagiku. Diantara serpihan-serpihan kertas makalah dan praktikum dan jadwal rapat organisasi. Hampir tidak dapat kutemukan definisi hidup ini sebenarnya untuk apa. Hingga pada suatu saat diantara kejemuanku dalam mengerjakan tugas di lab kampus, dimana pada saat itu aku tak punya laptop atau pc pribadi sedikitpun yang notabene adalah barang yang harus dipunya mahasiswa yang berkuliah di jurusan IT. Tanganku secara reflek mengetikkan kata Cinta. Ribuan artikel tersaji didepanku. Menjanjikan segudang cerita cinta untuk kucerna. Namun apa itu yang kucari? Bukan! Mungkin lebih tepatnya aku tidak tahu di antara kebuntuanku.
Aku tertunduk malu. Ketika sebuah tulisan bertanya secara retoris. “Siapa jodohku?” dalam hatikupun aku tak akan pernah tahu. Di bayanganku kembali pada memori masa kecilku. Kelebatan memori berjalan begitu cepatnya sementara aku menerka-nerka siapakah yang akan menjadi wanita masa depanku. Apakah dia akan datang dari teman masa kecilku? Apakah teman sekolahku? Atau seseorang diluar sana yang tidak mungkin aku tahu? Orang asing yang berbeda kewarganegaraankah? Mungkin, mungkin dan mungkin. entah kenapa lagu yang sering kudengar saat itu adalah Dygta – Kesepian. Lagu yang cukup menyentuh! Setidaknya buatku! Ya! Buatku…
Bebaskan aku dari keadaan ini, sempurnakan hidupku dari rapuhnya jiwaku
Adakah seseorang yang melepaskanku dari kesepian ini– dygta – kesepian –
Lalu lagi dan lagi rasa penasaran itu tertelan dan berlalu begitu saja. Aku menyadari aku adalah orang yang hanya mampu menyukai dalam hati namun tak pernah bisa mengungkapkan dengan gamblang apa yang kurasakan. Semua keinginan itu lambat laun terpendam, sementara kadang kesepian itu menggerogotiku perlahan-lahan dari dalam dan hanya menunggu waktu untuk meledak tak tertahankan.
Tapi apa akhirnya kini?
I found her… in my last loneliness…
Wanitaku yang kini mendampingiku di atas pelaminan adalah wanita luar biasa yang ditakdirkan bagiku untuk hidup bersama. Dia adalah seseorang yang membangkitkan kenangan masa kecilku. Memberikanku kebahagiaan tiada tara ketika ku memandangnya. Bahkan ketika ku hanya mendengarkan suaranya. Masih lekat dalam ingatan kita berdua, lagu jodoh pasti bertemu adalah lagu nostalgia masa-masa perkenalan kami. Entah mengapa aku begitu percaya jika jodoh pasti akan bertemu, walaupun terpisahkan oleh apapun. Penggalan lirik lagu itu kukirimkan pada dia yang notabene penggemar Afgan.
Jika aku bukan jalanmu, Ku berhenti mengharapkanmu
Jika aku memang tercipta untukmu, Ku kan memilikimu, jodoh pasti bertemu– afgan -jodoh pasti bertemu –
Pertanyaan yang dulu kusimpan dalam sudut ketidaktahuanku tentang “Siapa jodohku?” terjawablah sudah. Tuhan begitu hebat membuat semuanya menjadi indah pada waktunya. Teriring ijab kabul kuhaturkan doa pada Allah semoga pernikahan ini berkah bagi kami berdua dan orang-orang di sekitar kami. Amin
For my Love, Anis Sakinah Utami… I LOVE YOU