Hati yang memilih…

Dengan menyebut nama Tuhan yang kami sembah dengan berbagai nama.

Kepada Tuhan Semesta Alam yang telah menciptakan CINTA dalam hati seseorang.

Kepada Tuhan yang memberikan godaan dalam setiap kekonsistenan

Kepada Tuhan Yang aku sebut dengan nama Allah

Kepada Allah yang memberikan aku senang dan derita

Kepada derita yang membuatku terlupa bahwa aku masih punya hati yang bisa mencinta

Aku ingin bercerita Allahku…

Hari ini aku bertemu kembali dengan seseorang yang telah membuka dan mencairkan kebekuan hati. Ia yang telah menjadikan setiap deru keheningan menjadi indah bak nyanyian surgawi. Yang melembutkan setiap perkataan dalam salam takzim nan hormat. Meneduhkan pandangan mata walaupun terkadang membutakan. Yang begitu indah walaupun tak pernah bisa menjadi sempurna.

Suatu ikatan memang kadang tak akan pernah abadi. Namun ketika keabadian dijanjikan dalam suatu ikatan. Dan ikatan itu sangat membelenggu, entah kenapa kadang pribadi ini masih sanggup menerima. Itu semua karena Cinta, Tuhan….

Tuhanku, aku ingin bertanya…

Wildan Bagus Aditya

Dari apakah CINTA itu dibuat Tuhan? Apakah dari air yang mengalir? Yang mana dia (CINTA) menelusup dengan mudahnya mengikuti bentuk kalbu yang rumit sekalipun?

Ataukah dari besi yang begitu keras? Yang mana dia (CINTA) sanggup menjadikan kalbu menjadi keras laksana besi?

Atau mungkin juga dari Angin berhembus? Yang mana dia (CINTA) mampu membolak-balikkan kalbu begitu mudahnya?

Aku tak sanggup mengikuti permainan ia Tuhanku.. Aku sudah cukup lelah mengubah-ubah kalbuku agar resisten dengan permainannya…

Hati mungkin telah memilih. Begitu juga dengan hatinya yang mungkin telah memilihku. Begitu juga hatiku yang selalu memilihnya. Namun terkadang hati bertahan dengan pilihan lain. Dan Diapun merasa cukup dengan pilihan-pilihan itu.

Tuhan, apakah dulu Engkau menciptakan ruang hati begitu sempit karena dada ini dipenuhi sesak oleh jantung dan paru-paru dan organ lainnya? Mengapa tak kau buat Hati ini lebih besar dan menjadikan Hati ini bisa untuk bernafas dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh ini. Sehingga rongga dadaku diisi oleh hati yang begitu besar untuk menampung desakan CINTA ini Tuhanku?

Tuhanku? Apakah Dulu Engkau menciptakan CINTA dari morfin surga yang melenakan? Walaupun ia selalu menyakiti namun kami tak pernah mampu untuk menolaknya datang kembali.

Atas nama Tuhan yang kami sembah dengan berbagai nama….

Aku ingin meminta banyak hal dari Engkau Tuhan, tapi tidak untuk saat ini. Aku hanya ingin meminta satu saja permintaan.

Ciptakan kembali CINTA itu dari CINTA itu sendiri… yang tak akan pernah menyakiti hati ketika tak berbalas, yang tak pernah akan membutakan mata kalbu ketika menelusup. agar kami tetap menuhankan Engkau dengan berbagai nama dan bukannya CINTA yang menjadikan kami Budak dalam belengu ketidakberdayaan untuk tetap mengingat Engkau sebagai CINTA DIATAS CINTA.

Hari ini dengan hati yang miris… (sekali lagi)

Surabaya 6 Juni 2010

Wildan Bagus Aditya